Bagaimana keseluruhan kekuatan dan masa pakai sarung tangan kulit dijahit?- Nantong Shengyin Safety Protection Products Co., Ltd.
Rumah / Berita / Berita Industri / Bagaimana keseluruhan kekuatan dan masa pakai sarung tangan kulit dijahit?

Bagaimana keseluruhan kekuatan dan masa pakai sarung tangan kulit dijahit?

Kekuatan keseluruhan dan masa pelayanan sarung tangan kulit dijahit Bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis kulit, kualitas konstruksi, dan kondisi penggunaan spesifik.
Tipe Kulit: Daya tahan dan masa pakai sarung tangan sangat dipengaruhi oleh jenis kulit yang digunakan. Jenis kulit umum untuk sarung tangan meliputi:
Cowhide: Dikenal karena daya tahan, ketahanan abrasi, dan ketangguhan. Sarung tangan kulit sapi umumnya memiliki masa pakai yang panjang, terutama dalam aplikasi tugas berat. Kambing: lebih lembut dan lebih fleksibel daripada kulit sapi, tetapi masih cukup kuat. Sarung tangan kulit kambing sering digunakan untuk tugas -tugas presisi di mana ketangkasan penting, meskipun mungkin tidak tahan lama seperti kulit sapi untuk kondisi ekstrem.
Deerskin: Sangat lembut, fleksibel, dan nyaman, tetapi tidak tahan lama seperti kulit sapi. Sarung tangan kulit rusa sering digunakan dalam tugas -tugas yang membutuhkan sensitivitas sentuhan yang baik tetapi mungkin lebih cepat aus dalam kondisi keras. Ini juga tahan terhadap kelembaban, membuatnya ideal untuk kondisi basah.
Perawatan Kulit: Kulit yang telah dirawat atau disamak dengan minyak atau lilin (mis., Penyamakan penyamakan krom atau penyamakan sayuran) dapat menawarkan daya tahan dan ketahanan air yang ditingkatkan, memperpanjang umur sarung tangan.
Kualitas jahitan: Kekuatan jahitan memainkan peran kunci dalam umur panjang sarung tangan. Jahitan ganda dan jahitan yang diperkuat adalah umum pada sarung tangan kulit berkualitas tinggi, meningkatkan daya tahannya di area stres tinggi seperti telapak tangan, jari, dan buku-buku jari. Gunakan atau paparan terhadap kondisi ekstrem, karena utas ini dikenal karena kekuatan dan ketahanannya terhadap keausan.
Metode Konstruksi: Sarung tangan berkualitas tinggi sering dibuat dengan jahitan presisi untuk memastikan bahwa tidak ada titik lemah di mana jahitan mungkin robek. Sarung tangan dengan telapak tangan yang diperkuat atau bantalan ekstra di daerah pangeran tinggi dapat meningkatkan umur panjangnya.
Resistensi Abrasi: Kulit secara alami tahan terhadap abrasi (keausan dari gesekan atau gesekan), terutama kulit yang lebih tebal seperti kulit sapi. Namun, daya tahan sarung tangan dapat berkurang jika mereka mengalami gesekan konstan, terutama di daerah -daerah seperti telapak tangan dan jari.
Fleksibilitas vs Kekuatan: Sementara sarung tangan kulit biasanya kuat, beberapa jenis kulit (seperti kulit kambing atau kulit rusa) dapat memprioritaskan kelembutan dan fleksibilitas daripada daya tahan semata. Sarung tangan ini mungkin terasa lebih nyaman untuk tugas yang membutuhkan ketangkasan tetapi mungkin lebih cepat aus dalam aplikasi tugas berat.
Kelembaban: Kulit secara alami penyerap air, dan paparan kelembaban atau kondisi basah yang berkepanjangan dapat melemahkan bahan, menyebabkannya retak atau menyusut. Sarung tangan kulit tahan air atau yang dirawat dengan lapisan tahan air (seperti lilin atau minyak) akan bertahan lebih lama di lingkungan basah.
Suhu ekstrem: Kulit bisa menjadi rapuh dan kehilangan fleksibilitas dalam suhu yang sangat dingin atau terdegradasi dalam panas ekstrem. Sarung tangan kulit yang dirancang untuk penggunaan cuaca dingin biasanya memiliki lapisan isolasi untuk melindungi terhadap kondisi ini, sementara sarung tangan yang digunakan dalam lingkungan panas tinggi (seperti pengelasan atau pemadam kebakaran) akan dirawat secara khusus untuk menahan panas.
Paparan Kimia: Sarung tangan kulit dapat memburuk ketika terpapar bahan kimia, minyak, atau pelarut tertentu. Sarung tangan khusus yang diobati dengan pelapis pelindung dapat membantu mencegah hal ini, tetapi paparan bahan kimia yang keras secara teratur dapat memperpendek masa pakai sarung tangan.